Cara
Siasati Kecanduan Karbohidrat
Pengidap Diabeates di Indonesia
sesuai data Departemen Kesehatan Republik Indonesia sekitar 7,6 juta warga.
Kesukaan mengonsumsi karbohidrat baik yang olahan maupun murni adalah salah
satu faktor penyebab dari diabetes tersebut.
Sebagian besar masyarakat Indonesia
makanan pokoknya adalah nasi itu artinya mau tidak mau harus mengonsumsi
karbohidrat. Dengan setiap hari mengonsumsi karbohidrat olahan sama halnya
mendapatkan limpahan kadar tepung, garam dan gula yang tinggi. Dan selanjutnya
efek berikutnya memicu timbulnya beberapa problem kesehatan.
Adalah Dr. Grace Judio Kahl, Msc seorang bariatic physician , memberikan beberapa cara yang bisa diterapkan untuk mengurangi risiko penyakit akibat konsumsi karbohidrat yang berlebihan
1. Body Scanning
(Refleksi Diri)
Cara ini bisa dilakukan dengan cara bertanya diri sendiri apakah sebenarnya tubuh kita saat ini sedang butuh makan. Beruntung seorang muslim mempunyai panduannya, makanlah saat merasa lapar dan berhentilah sebelum merasa kenyang.
Cara ini bisa dilakukan dengan cara bertanya diri sendiri apakah sebenarnya tubuh kita saat ini sedang butuh makan. Beruntung seorang muslim mempunyai panduannya, makanlah saat merasa lapar dan berhentilah sebelum merasa kenyang.
2. Konsumsi makanan dengan porsi dan nutrisi seimbang
Salah satu cara mudah yang bisa dilakukan dengan cara membagi piring menjadi 3 bagian , 1 bagian kira-kira separo volume piring da 2 bagian lain masing-masing seperempat volume piring.
Bagian 1 dengan
volume separo diisi dengan sayur atau buah dengan kandungan banyak vitamin dan
dengan aneka ragam warna.
Bagian 2 dengan
volume seperempat berisi dengan protein , macam ikan, ayam, atau
kacang-kacangan. Kalau bisa hindari daging merah atau daging olahan.
Bagian 3 yang
seperempat lagi diisi dengan karbohidrat kompleks dari biji-bijian utuh seperti
beras, jagung, gandum dlsb.
Bagi yang memiliki
masalah dengan gula darah lebih baik tidak memilih beras putih atau roti sebab
mengandung gula yang tinggi. Konsumsi juga air putih dengan cukup.
3. Asupan makanan Low Glycemic Index untuk mengendalikan gula darah
Makanan dengan Glycemic Index (GI) tinggi dapat memicu peningkatan glukosa darah lebih cepat daripada makanan GI sedang atau rendah.
Dibawah ini beberapa
contoh makanan sesuai kadar GI nya
Kadar GI tinggi (70 atau lebih) antara lain, Kentang, labu, melon, nanas, roti, biskuit
asin, corn flakes dan butir nasi.
Kadar GI sedang (56-69) : Gandum utuh, roti pita, dan beras basmati
Kadar GI sedang (56-69) : Gandum utuh, roti pita, dan beras basmati
Kadar GI rendah (55 atau kurang) : sayur tanpa getah, ubi, kacang polong,
jagung, roti gandum 100 persen dan oatmeal.
4. Mengganti dengan makanan rendah kalori
Jika suatu saat anda tergoda dan ingin sekali memakan suatu jenis makanan , coklat misalnya pilihlah makanan dari coklat yang memiliki kalori lebih rendah , pilihlah segelas susu coklat dari pada coklat batangan yang memiliki kalori lebih tinggi.
4. Mengganti dengan makanan rendah kalori
Jika suatu saat anda tergoda dan ingin sekali memakan suatu jenis makanan , coklat misalnya pilihlah makanan dari coklat yang memiliki kalori lebih rendah , pilihlah segelas susu coklat dari pada coklat batangan yang memiliki kalori lebih tinggi.
5. Perhatikan asupan gula, garam, dan kalori
Untuk membantu anda memilih makanan dengan kadar gula dan garam , bacalah dengan teliti kandungan nutrisi suatu makanan pada kemasannya.
Menurut pedoman
Permenkes 30 Tahun 2013, konsumsi gula yang dianjurkan tidak boleh lebih
dari 50 gram atau enam sendok makan per hari. Sedangkan untuk konsumsi
garam tidak boleh melebihi lima gram atau satu sendok teh per hari.
Sumber : http://www.cnnindonesia.com/
Sumber : http://www.cnnindonesia.com/